Apa itu Docker? Istilah ini mungkin cukup asing bagi Anda, namun sebenarnya sudah banyak digunakan oleh developer software secara global. Kita dapat menyebutnya sebagai dasar kontainerisasi dalam cloud engineering. Singkatnya, Docker adalah platform container yang nantinya dapat digunakan untuk menjalankan suatu layanan atau aplikasi tanpa hambatan pada sistem yang berbeda.
Jadi Anda dapat membuat, menerapkan, dan menguji aplikasi secara cepat melalui Docker. Untuk saat ini platform tersebut telah berkolaborasi dengan Amazon Web Service (AWS) guna membantu developer mempercepat pengiriman aplikasi modern ke cloud. Apakah Anda masih bingung? Jangan khawatir, pada pembahasan kali ini kita akan mengupas tentang Docker, cara kerja, hingga penggunaanya dalam cloud engineering. Simak sampai akhir, ya.
Pengenalan Docker
Docker merupakan perangkat lunak open-source yang digunakan dalam deploy aplikasi container virtual. Layanan ini mulai diperkenalkan tahun 2013 di acara PyCon oleh Solomon Hykes. Setelah resmi diluncurkan, kontainerisasi menjadi sangat populer di kalangan developer. Docker menyediakan kemampuan untuk mengemas dan menjalankan aplikasi pada container.
Container adalah sebuah lingkungan terisolasi yang keamanannya memungkinkan developer menjalankan beberapa fungsi tanpa mempengaruhi area lain. Semua instruksi dan konfigurasi menghentikan atau memulai container diperintahkan oleh komponen yang disebut image Docker. Dengan adanya container pengguna dapat terhindar dari masalah kompabilitas saat menjalankan aplikasi di beberapa sistem berbeda. Pengelolaan kontainer bisa melalui command line interface (CLI) atau Docker API yang mudah digunakan.
Komponen Utama Docker
Pada dasarnya cloud engineering harus mengetahui empat komponen utama Docker untuk kontainerisasi. Berikut ini penjelasannya:
Registry Docker merupakan tempat penyimpanan file Docker yang selanjutnya memberikan output seperti perintah yang diterima.
Image Docker yakni sekumpulan file yang berisi informasi untuk membuat suatu kontainer. File tersebut bisa didownload dari website seperti Docker Hub.
Server Docker atau daemon Docker adalah tempat pengolahan image, container, volume, dan network sesuai permintaan Docker API yang akan diproses oleh sistem.
Client Docker adalah metode utama untuk membuat, mengelola, dan menjalankan aplikasi pada container. Komponen ini menggunakan CLI seperti Terminal dan Command Prompt untuk mengontrol server Docker.
Fungsi Docker
Berikut beberapa contoh umum penggunaan Docker sesuai fungsinya:
Mengurangi risiko insiden akibat kegagalan hardware asal sudah tersedia di image Docker. Jadi pengguna dapat segera mengembalikan perubahan-perubahan yang terjadi dengan mengimport backup image ke perangkat baru.
Mempelajari administrasi CLI pada sistem operasi LINUX, Windows, maupun Mac OS dengan lebih baik.
Mencoba perangkat lunak baru tanpa perlu memasangnya secara manual. Anda hanya perluperti memberikan perintah melalui CLI dan biarkan Docker melakukan sisanya.
Melakukan debugging dengan cepat. Paling hanya memerlukan waktu 1 menit saja pada proses debugging Sandbox yang memanfaatkan Docker.
Menunjang produktivitas developer karena Docker dapat menjalankan berbagai layanan sekaligus dalam pengembangan aplikasi berskala besar.
Menyederhanakan konfigurasi sesuai kebutuhan aplikasi yang dijalankan. Docker tidak memiliki overhead seperti Virtual Machine sehingga aplikasi dapat berjalan tanpa tambahan konfigurasi.
Mendukung pembuatan aplikasi berstruktur multi-tenance pada perusahaan yang mengimpelementasikan IoT. Dengan Docker tidak akan menyita banyak waktu.
Kelebihan dan Kekurangan Docker
Setelah fungsi Docker, selanjutnya ketahui tentang dan kelebihan software ini dalam beberapa aspek. Mulai dari kelebihan Docker dari segi probabilitas memungkinkan pengguna membangun atau memasang aplikasi kompleks di perangkat yang dijamin dapat berjalan sesuai input. Kemudian automasi yang membantu developer melakukan pekerjaan repetitif.
Dengan bantuan Docker container tugas yang membosankan bisa dihindari sekaligus menghemat waktu. Kelebihan lainnya dari software ini adalah channel atau forum komunitas yang diikuti ribuan developer seperti StackOverflow. Namun sebelum menggunakannya Anda juga harus tahu kekurangan Docker container.
Dari segi kemudahan penggunaan, layanan ini tidak ditujukan untuk mengoperasikan aplikasi yang membutuhkan Graphical User Interface (GUI). Sehingga pengguna perlu memahami command line dan mengerjakan seluruh tindakan di sana. Docker menjadi sulit dipahami karena keterbatasan OS tertentu, alur belajar yang rumit, serta frekuensi update yang lumayan kompleks.
Dari segi kecepatan menjalankan aplikasi lebih lambat Docker daripada aplikasi secara native di server fisik. Apabila berjalan pada sistem operasi host, keamanan Docker lumayan rentan. Sehingga software-software berbahaya dapat berlindung di balik container dapat menuju ke mesin host. Menurut beberapa pendapat, teknologi container Docker tidak seaman VM yang menggunakan sistem operasi independen dari perangkat keras.
Cara Kerja Docker
Cara kerja Docker bisa disederhanakan dengan perintah-perintah berikut:
Build untuk membuat file image Docker dalam container
Pull untuk menarik atau mendownload image dari registry Docker
Run untuk menjalankan seluruh proses yang terjadi pada container
Berikut adalah gambaran umumnya:
Anda membangun sebuah image dari aplikasi menggunakan Docker client. Image tersebut berisi kode aplikasi, perpustakaan, dependensi, dan runtime yang dibutuhkan aplikasi untuk dijalankan.
Memulai sebuah container berdasarkan image Docker client.
Mengelola kontainer dengan Docker daemon, termasuk memonitor proses container, mengalokasikan sumber daya, dan network
Memulai dan menghentikan kontainer dengan Docker client.
Mendorong image ke registry menggunakan Docker client sehingga dapat digunakan untuk mengimplementasikan aplikasi ke host lain atau untuk berbagi dengan orang lain.
Penggunaan Docker dalam Cloud Engineering
Docker memungkinkan developer memindahkan kode dengan lancar, menstandarisasi operasi aplikasi, mengirimkan kode lebih cepat, meningkatkan pemanfaatan sumber daya, serta menghemat biaya. Dengan platform ini Anda mendapatkan sebuah objek yang bisa dibuat dimana saja. Docker memiliki sintaks yang lugas dan sederhana sehingga memberikan penggunanya kontrol penuh.
Anda dapat menggunakan kontainerisasi ini sebagai dasar susunan inti dalam membuat platform dan aplikasi modern. Memudahkan pembuatan dan pelaksanaan infrastruktur layanan mikro yang tersebar, membangun sistem pemrosesan data dengan tingkat perencanaan kerja yang tinggi, bahkan Anda dapat menerapkan kode sesuai standar pengiriman berkelanjutan.
Ada beberapa keuntungan menggunakan Docker, terutama bagi cloud engineering.
Meningkatkan kolaborasi dan mempercepat proses pengembangan dengan memudahkan para developer berbagi image container.
Meningkatkan kinerja dan efisiensi aplikasi karena menggunakan sumber daya lebih sedikit dibandingkan mesin virtual tradisional. Container yang ringan dapat membantu mengurangi biaya menjalankan banyak aplikasi di sedikit host.
Membangun dan menguji aplikasi pada mesin lokal kemudian menerapkannya dengan mudah ke host lain tanpa memperhatikan infrastruktur maupun sistem operasinya.
Docker menyediakan cara konsisten dan sederhana dalam membuat, mengemas, serta membantu meringkas tahapan pengembangan hingga implementasi aplikasi. Layanan ini juga mengurangi waktu yang diperlukan untuk menjalankan sebuah aplikasi.
Secara keseluruhan Docker adalah tools penting bagi tim yang membangun, mengelola, maupun mengimplementasikan aplikasi modern dengan kemasan container. Dengan menyediakan cara yang aman dan efisien sehingga membantu meningkatkan kolaborasi, yang mana kita tahu bahwa proses development aplikasi memang cukup rumit.
Namun dengan kontainerisasi ini para developer dapat memastikan semuanya berfungsi dengan mudah. Sekian pembahasan dari kami, semoga membantu Anda mempelajarinya lebih lanjut. Terutama bagi yang mendalami cloud engineering.
Comments